Mengenal Agile Project Management

Project Management | 07 Juni 2020   12:48 WIB
Bagikan       



 

Agile Project Management adalah metodologi manajemen proyek yang mempunyai adaptabilitas tinggi terhadap perubahan yang terjadi pada setiap elemen-elemennya. Metode ini memecah sebuah proyek besar menjadi beberapa bagian kecil yang akan di-deliver secara incremental kepada publisher / customer / end user. Delivery selalu dilakukan tiap 1-4 minggu sampai proyek tersebut selesai. Proses ini disebut iterasi (iteration) atau sprint. Cara ini dapat memberikan kepuasan kepada customer karena developer selalu memberikan delivery tepat waktu secara kontinyu. 

Pada tiap iterasi, developer akan memberikan delivery kepada customer bagian software atau game yang telah dibagi sebelumnya. Namun, developer harus memastikan bagian tersebut dapat bekerja dengan baik. Oleh karena itu, review dan testing harus selalu dilakukan secara kontinyu untuk menjamin kualitas produk. Pada tahap ini, customer selalu memberikan feedback berupa informasi maupun arahan yang menjadi petunjuk penting bagi developer dalam pengerjaan proyek. Feedback juga bisa berupa perubahan terhadap beberapa elemen fitur dalam game. Developer agile harus mampu beradaptasi dengan hal-hal tersebut, bahkan bila perlu melakukan perencanaan ulang jika rencana awal sudah tidak relevan. Proses ini akan terus dilakukan hingga proyek sampai pada tahap produk siap di-deploy

"If you create a plan and follow it blindly, you won’t be able to roll with punches when they come. That’s why when reality messes with your plan, you change your plan-not reality" (Jonathan Rasmusson dalam The Agile Samurai)

Ada beberapa hal yang membedakan Agile Project Management dengan yang lainnya, diantaranya :

  • Agile menekankan bahwa seluruh anggota tim harus bersatu menjadi sebuah tim yang solid dan mampun menjalin kerjasama yang kompak. Tim tersebut terdiri dari developer, quality assurance, project management, dan customer
  • Komunikasi secara frekuentif adalah salah satu faktor kunci yang bisa membuat teamwork menjadi solid. Oleh karena itu, tim agile selalu melalukan rapat harian yang membahas progress dan strategi proyek saat ini serta mencari solusi jika ada permasalahan
  • Melakukan delivery dalam waktu singkat yaitu 1 - 4 minggu. Proses ini disebut sprint atau iteration
  • Teknik komunikasi terbuka yang memungkinkan tiap anggota tim (termasuk customer) untuk memberikan masukan berupa feedback dan pandangannya terhadap proyek tersebut. Masukan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam pengerjaan proyek

 Dengan tensi yang tinggi dalam proses development-nya, maka bisa dikatakan bergabung dalam sebuah tim Agile sama seperti bekerja dalam sebuah mini startup. Proyek selalu dinamis dengan iklim kerja cepat dan mendukung tiap anggota tim untuk terus berkembang. Anggota tim ini adalah individu-individu dengan semangat tinggi, passionate, dan selalu termotivasi. Setiap anggota tim harus mempunyai rasa kepemilikan terhadap proyek, sehingga mereka akan selalu berusaha maksimal untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

Referensi




Artikel Terkait
Mengenal Agile Project Management

Project Management | 07 Juni 2020   11:56 WIB
(Selengkapnya)